Hebat Menulis Opini
“Orang
boleh pintar setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di
dalam masyarakat dan dari sejarah”. (Pramoedya Ananta Toer)
Para pembaca yang budiman, tibalah saatnya
bagi saya sekarang ini untuk membagikan sedikit pengalaman dan ilmu yang saya
miliki yakni tentang “Menulis Opini”.
Membagikan tips dan trick bagaimana agar tulisan kita bisa dimuat dikoran. Menulis Opini menurut saya sangat perlu
kiranya untuk kita mulai biasakan dan malah harus kita jadikan sebagai kegiatan
rutin kita. Setidaknya satu minggu harus berhasil kita hasilkan satu karya
tulisan/opini. Sebab, apa kita tidak
malu ketika selama menjadi mahasiswa tak satu pun tulisan kita yang dimuat di koran.
Kemana aja kita selama 4 tahun berkuliah? Masak satu kalipun nama kita tak pernah
tercantum di koran. Apakah kita rela selama menjadi mahasiswa cuman skripsi
satu saja yang menjadi karya kita?.
Setidaknya
pertanyaan-pertanyaan tersebut selalu saya tanyakan kepada diri saya dan jadi
motivasi saya untuk terus untuk menulis.
Jujur saya tak mau seperti itu ketika cuman skripsi saja karya saya
selama menjadi mahasiswa. Saya malah bertekad selain tulisan-tulisan saya
dimuat dikoran, saya bertekad harus membuat buku dulu sebelum wisuda. Itu tekad
saya!.
Baik,
sebelum saya jelaskan bagaimana cara menulis opini dan trik agar opini kita
dimuat dikoran, maka saya kiranya perlu bagikan bagaimana pengalaman dan
perjalanan saya sehingga tulisan saya berhasil tembus/dimuat dikoran. Semoga
dengan ini dapat menumbuhkan semangat para pembaca untuk menulis opini.
Nah jadi
begini kawan, saya mulai mencoba menulis opini itu pada awal tahun 2017. Jujur saya sampaikan bahwa saya menulis opini
itu belajar otodidak. Tidak ada bantuan dari pihak lain atau belajar/kursus
dengan orang lain. Saya belajar sendiri. Pertama yang saya lakukan adalah
dengan membeli buku tentang tata cara menulis opini di Gramedia. Buku
tersebutlah jadi rujukan dan bahan latihan saya dalam menulis.
Setelah
itu yang saya lakukan adalah rajin membaca koran atau menonton berita. Sebab
dengan kita membaca koran tersebut akan membuat kita mendapatkan banyak ide
untuk menulis opini. Karena toh yang kita tulis adalah tentang isu-isu
terhangat yang sedang terjadi. Maka membaca berita menjadi suatu keniscayaan
jika ingin menulis opini. Kemudian juga saya sering baca tulisan-tulisan/opini
yang dimuat dikoran tersebut. Kemudian saya amati dan pelajari. Saran saya,
kawan-kawan bisa baca berita tersebut di koran-koran yang gratis. Seperti di
kantor-kantor, dekanat, dan diperpustakaan kampus. Tak perlu susah-susah beli
koran tiap hari.
Dan untuk teman-teman mahasiswa Universitas
Andalas saya sarankan untuk baca korannya di perpustakaan pusat lt. 2. Di ruang
koran di samping American Corner. Disana banyak sekali koran, Mulai koran lokal
hingga Internasional dan selalu update tiap hari. Dan kita bisa baca sepuasanya
disana. Dan saya biasa tiap hari disana antara jam 9 sampai jam 12 siang.
Lanjut yang saya lakukan adalah mulai
mencoba menulis. Sebab percuma sudah dapat banyak bahan tetapi tak dimulai
menulisnya. Kuncinya ya di coba!. Dan setelah itu mulailah kirim lagi ke email
koran yang dituju. Dan dsini saya sampaikan kepada teman-teman semua bahwa saya
butuh perjuangan yang keras hingga berhail. Pertama saya kirim, lalu gagal.
Kirim lagi, gagal lagi. Lagi kirim dan gagal lagi. Dan baru berhasil di bulan
Februari tahun 2018. Ya, berhasil setelah 1 th berjuang dan setelah beberapa
kali gagal. Itulah kiranya sedikit pengalaman saya awal-awal menuli opini.
(Tulisan pertama saya yang dimuat di koran)
Nah
sekarang kita masuk lagi ke topik utama pembahasan kita, yakni menulis Opini.
Bahwa perlu untuk teman-teman ketahui adalah bahwa opini adalah karangan/tulisan
yang biasa dimuat dikoran, majalah, internet, dan media massa lainnya. “Opini”
berasal dari bahasa inggris yaitu Opinion,
yang berarti pendapat. Selain dengan
nama Opini, biasanya juga dinamakan “pojok” di beberapa koran.
Berikut
rumus menulis opini, adalah sebagai berikut:
1.
Pilih Topik yang paling dikuasai dan diminati. Topik tersebut terbagi
beberapa jenis yakni: Politik & Hukum, Sosial, Ekonomi, Pendidikan, Budaya,
gender, Dll.
2.
Harus Sering Baca Koran/Berita.
3.
Buatlah Kliping/Diphoto Berita dikoran tersebut yang sesuai dengan topik
yang akan kita tulis.
4.
Buat Perencanaan hari/ Data list hari-hari besar (Hari pahlawan, hari
pendidikan, hari besar lainnya, dll). Sebab ketika kita menulis tentang
berkenaan dengan peringatan hari tersebut itu biasanya lebih mudah untuk dimuat
tulisan kita
5.
Banyak berlatih. Latihan dan latihan!.
Langkah-langkah
menulis opini:
1. Pemilihan Isu/Tema (Hangat dan aktual).
Inilah sebab kenapa kita
harus sering dan tiap hari baca koran/berita. Setidaknya berita Online. Dalam
membuat opini hendaknya pililah isu/berita yang sedang hangat/tranding topik.
2. Pengumpulan Bahan.
Maksud disini adalah
mencari bahan yang akan kita jadikan tulisan. Bisa dari berita di koran atau di
berita di koran atau sumber-sumber lainnya.
3. Pengolahan Bahan/data.
Bahan yang telah kita
kumpulkan itu kita pilah dan filter lagi. Pisahkan mana kiranya yang berguna
untuk tulisan kita. Agar lebih memudahkan kita nanti dalam menulisnya.
4. Setelah itu baru tentukan judul. Judulnya yang menarik dan kreatif. Bisa berupa kalimat Pernyataan atau pertanyaan.
Catatan
untuk judul:
• Tidak
seperti judul berita
• Bukan seperti
judul novel/cerpen
• Jangan
seperti judul skripsi
• Tidak
Pula seperti judul LKTI
• Apalagi
seperti merek produk kosmetik, Smartphone, Obat kumur, dll
• Judul yang ideal itu terdiri 3-5
kata.
• Bentuk
judul bisa diliat di tulisan/opini yang telah dimuat di koran. Pelajari dan
amati.
Contoh judul opini misalnya: Lawan Politik Uang,
Lawan Korupsi, ASN Pasca Pilkada 2018, Perempuan dan Ambisi Memimpin, dlll
5. Memberi Lead yang Bagus
Lead atau kepala tulisan adalah
pintu masuknya berikutnya. Lead yang bagus adalah kunci untuk memancing pembaca
agar menuntaskan pembacaan atas tulisan kita.
Menulis Lead bisa dengan
cara pernyataan, pertanyaan, kutipan, deskripsi, atau kesimpulan dari tulisan
kita. Lead adalah alinea pertama
dari tulisan/Opini.
6. Membuat
alur cerita
·
Alur tulisan yang enak dibaca dan mudah dipahami.
·
Mendeskripsikan fenomena yang terjadi, lalu mencari latar belakang dari
fenomena tersebut.
·
Membandingkannya dengan teori/ fenomena yang terjadi sebelumnya.
·
Kemudian beri solusi sesuai dengan persepsi kita.
7.
Menutup Tulisan
·
Tutup dengan mantap dan tegas
·
Dengan kalimat Pernyataan
·
Atau dengan pertanyaan
·
Singkat padat dan ber nass
Syarat
artikel untuk dimuat di koran:
- Tata bahasa tulisan harus sesuai standar dasar sastrawi atau kaedah baku Penulisan.
- Data dan fakta harus asli tidak hoax.
- Topik Opini yang aktual
- Pelajari aturan masing2 media massa ( Beda2 setiap media).
Tips
Menulis Opini agar layak dimuat:
- Buatlah judul atau headline yang menarik dan kreatif serta “Provokatif”.
- Gunakan paragraf, justify (rata kanan-kiri) agar tulisan serapi mungkin
- Judul tulisan yang bikin pembaca penasarn
- Gunakan istilah dan tata bahasa yang mudah dicerna. Tidak berbelit-belit. Langsung ke pokok persoalan.
- Ide sendiri/ tidak plagiat.
Trik
Khusus agar tulisan dimuat:
- Buat paragraf pertama dengan semenarik mungkin dan pass. (Jangan remehkan paragrap pertama sebab paragraph pertama itu yang akan menentukan pembaca akan membaca tuntas tulisan kita.)
- Membuat sub-sub tema (kerangka dari tema). Penjabaran point2 dari tema atau masalah.
- Antar paragraf harus saling berhubungan.
- Biasakan jangan menulis kurang dari 500 kata.
- Selesai menulis biasakan lakukan editing.
- Topiknya yang hangat/aktual atau penting, Dengan judul yang menarik dan kreatif, Lead yang pass dan tutup dengan mantap dan memukau.
- Kirim opini pada saat hampir tengah malam, jam 11 malam keatas, atau setelah shubuh. Sebab ketauilah ada puluhan atau bahkan ratusan tulisan yang masuk ke email redaktur media tersebut. Maka tentu ada kemungkinan tidak semua tulisan yang masuk akan dikirim akan dibaca oleh redaktur. Maka dengan mengirim pada saat tengah malam atau shubuh. Maka tulisan yang kita kirimkan nanti akan berada di bagian atas emailnya redaktu dan sudah pasti akan dibaca oleh redaktur. J
Kunci Opini:
Idealnya dalam setiap paragraf: 15 Alinea, Satu
Alinea 4-8 Kalimat. 1 kalimat 6-14 kata.”
“Panjang Opini rata-ratanya 750-1.350 kata.”
PERHATIAN!!!
Jangan mengirim tulisan yang sama kepada
dua atau lebih media yang berbeda. Kirim satu2 dulu. Jika tak dimuat disatu
media baru dikirim ke media yang lain. Sebab jika kirim ke banyak media dengan
tulisan yang sama itu melanggar kode etik media. SANKSI nya adalah nama kita
akan di Blacklist oleh media yang bersangkutan!.
Nah
saatnya kirim tulisanmu lagi kawan. Berikut saya bagikan beberapa alamat email
media cetak/koran:
Media Lokal:
1. Harian Haluan
2. Singgalang
3. Padang Ekspres
Media Nasional:
1.
Kompas
2.
Media Indonesia
3.
Tempo
Alamat media lainnya bisa langsung
diliat di koran media yang bersangkutan. Biasanya dicantumkan alamat emailnya.
Terima kasih.
Dan semoga bermanfaat J
Mari diskusi lebih lanjut di HP/WA 0812-7010-8645
Komentar
Posting Komentar